15 September 2009

KEBEBASAN BELAJAR

Belajar merupakan kegiatan tiada henti sejak manusia diciptakan, dilahirkan, dibesarkan sampai menjelang ajal menjemput untuk kembali mempertanggungkjawabkan keseluruhan proses yang dilalui selama di dunia ini.

Fitrah Iman yang diikrarkan seluruh manusia saat berada di alam ruh sebagaimana yang dimuat dalam Al-Qur'an QS. Al-A'raaf :172 adalah pendidikan pertama yang diterima manusia jauh sebelum terlahir ke alam dunia ini. Proses yang dilalui setelah pendidikan pertama itu adalah suatu rangkaian pembelajaran yang harus dilalui untuk mempertahankan Fitrah iman sampai kembali ke alam saat manusia harus mempertanggungjawabkan semuanya.

Belajar merupakan proses mencapai tujuan. Pola atau pendekatan yang dilalui dalam belajar bersifat kondisional tergantung situasi dan kondisi, tuntutan, lingkungan, dll. Oleh sebab itu variabilitas proses belajar yang ditempuh seseorang dalam mencapai suatu tujuan tidak akan selalu sama dengan yang dilalui orang lain tergantung pula oleh tingkat kecepatan, minat, bakat, motiv, dll.

Belajar harus memperhatikan potensi diri serta sifat dasar masing-masing. Seorang yang mempunyai sifat tertutup, tidak mungkin dipaksa untuk belajar bersama. Belajar bersama bagi dia hanyalah sarana membangkitkan motivasi saja, sedangkan belajar yang sesungguhnya bagi dia adalah pola belajar yang bisa dia jalani tanpa kekangan yang justru hanya akan membebani jiwanya.

Perkembangan IPTEK yang begitu cepat dan melahirkan sarana-sarana baru dalam kehidupan ini, membuat pilihan pola dan sumber belajar juga semakin kompleks, sehingga setiap orang bisa dengan leluasa menentukan cara mempelajari sesuatu tanpa harus terikat pada satu konsep baku yang kaku. Pemilihan pola dan sumber belajar yang fleksibel merupakan suatu alternatif yang akan menjadi pertimbangan orang di era yang semakin kompleks ini.

Era digital adalah suatu zaman baru, di mana hampir tidak ada batas antar ruang di dunia ini. Pemilihan pola dan sumber belajar di era digital semakin variatif. Setiap orang bisa memilih sumber berdasarkan pertimbangan ketersediaan waktu, sarana, biaya, efektifitas dan efisiensi, dll. termasuk hobi atau kecenderungan.

Maka tidaklah mengherankan apabila sarana-sarana belajarpun semakin bervariasai, kretif dan menantang tinggal kita memilih pola dan sarana apa yang akan kita pilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar